Oleh : Nurul Fidiyati, SP, M.A
Kalium merupakan unsur hara esensial tanaman, bahkan semua makhluk hidup. Tidak ada unsur lain yang dapat menggantikan fungsi spesifiknya di dalam tanaman. Menurut Winarso (2005), fungsi K sebagai hara esensial bagi pertumbuhan tanaman adalah: 1) esensial dalam sintesis protein, 2) penting dalam pembentukan buah, 3) membantu tanaman dalam mengatasi gangguan penyakit, 4) membantu dalam kesetimbangan ion dalam tanaman, 5) meningkatkan daya tahan tanaman terhadap iklim yang tidak menguntungkan, 6) penting dalam tranlokasi logam-logam berat seperti Fe, (7) terlibat aktif dalam lebih 60 sistem enzim yang mengatur reaksi-reaksi kecepatan pertumbuhan tanaman. Kalium juga berperan dalam proses fotosintesis dan transpirasi tanaman (Suyamto, 1989 dalam Yanto; 2004). Tanaman dapat menyerap kalium jauh dari yang sebenarnya diperlukan, kencenderungan ini disebut pemakaian berlebihan, karena kenaikan serapan kalium tidak lagi diikuti oleh bertambahnya produksi. (Soepardi, 1983). Kalium di dalam tanaman ada dalam bentuk K+ yang bervariasi sekitar 1,7% hingga 2,7% dari berat kering daun yang tumbuh secara normal.
Kalium merupakan unsur hara esensial tanaman, bahkan semua makhluk hidup. Tidak ada unsur lain yang dapat menggantikan fungsi spesifiknya di dalam tanaman. Menurut Winarso (2005), fungsi K sebagai hara esensial bagi pertumbuhan tanaman adalah: 1) esensial dalam sintesis protein, 2) penting dalam pembentukan buah, 3) membantu tanaman dalam mengatasi gangguan penyakit, 4) membantu dalam kesetimbangan ion dalam tanaman, 5) meningkatkan daya tahan tanaman terhadap iklim yang tidak menguntungkan, 6) penting dalam tranlokasi logam-logam berat seperti Fe, (7) terlibat aktif dalam lebih 60 sistem enzim yang mengatur reaksi-reaksi kecepatan pertumbuhan tanaman. Kalium juga berperan dalam proses fotosintesis dan transpirasi tanaman (Suyamto, 1989 dalam Yanto; 2004). Tanaman dapat menyerap kalium jauh dari yang sebenarnya diperlukan, kencenderungan ini disebut pemakaian berlebihan, karena kenaikan serapan kalium tidak lagi diikuti oleh bertambahnya produksi. (Soepardi, 1983). Kalium di dalam tanaman ada dalam bentuk K+ yang bervariasi sekitar 1,7% hingga 2,7% dari berat kering daun yang tumbuh secara normal.
Kalium
tidak selalu mempengaruhi produksi, tetapi secara umum lebih
berpengaruh pada kualitas hasil, kandungan bahan kering, black spot,
kerusakan mekanik, perubahan warna setelah diolah dan daya simpan.
Hooker (dalam Mustofa, 1994) menjelaskan bahwa gejala
kekurangan kalium pada kentang ditandai dengan kenampakan awal berupa
tajuk hijau kebiruan atau berkilat yang abnormal. Sedangkan apabila
kelebihan kalium ada kemungkinan defisiensi unsur Ca dan Mg yang
mungkin pertama defisien (Jones et al., 1991).
Suplai
K ke dalam tanah merupakan faktor yang sangat penting dalam kaitannya
dengan pemeliharaan dan peningkatan kesuburan tanah. Rendahnya Kalium
tersedia dalam tanah terutama disebabkan oleh pengangkutan melalui
panen berkali-kali yang dilakukan tanpa pengembalian unsur tersebut
di dalam tanah. Keadaan itu menyebabkan rendahnya tingkat kesuburan
tanah yang bersangkutan sehingga merupakan faktor pembatas untuk
produk selanjutnya, baik secara kualitatif maupun kuantitatif.
Kesuburan tanah secara tidak langsung berhubungan dengan komposisi
kimia tanah. Faktor yang paling penting adalah tingkatan bentuk hara
yang tersedia bagi tanaman. Rinsema (1986), mengemukakan bahwa di
dalam praktek cukup banyak dijumpai pemupukan yang tidak efektif.
Pemupukan yang efektif adalah pemupukan yang melibatkan persyaratan
kuantitatif dan kualitatif. Persyaratan kuantitatif meliputi: unsur
pupuk yang diberikan relevan dengan masalah nutrisi yang ada, waktu
penempatan pupuk, unsur hara yang berada pada waktu dan tempat yang
tepat dapat diserap dan digunakan oleh tanaman. Unsur hara yang
diserap dan digunakan untuk meningkatkan produksi dan kualitasnya.
Sedangkan persyaratan kualitatif pemupukan adalah dosis pupuk.
Menurut
(Hakim et al., 1986), sumber utama Kalium tanah adalah kerak
bumi yang mengandung asam mineral kalium. Sebagai unsur, Kalium tidak
dapat berdiri sendiri namun selalu terdapat dalam persenyawaan dalam
berbagai batuan, mineral, dan larutan garam.
Status
kalium tanaman berpengaruh besar terhadap laju perluasan daun, selain
itu juga memperbaiki fungsi stomata sehingga kehilangan air melalui
transpirasi dapat dikurangi sebesar 30 % dan serapan CO2
ditingkatkan sebesar 70 %
(Koch dan Estes, 1976). Kalium ternyata juga mampu memperbaiki
mekanisme penyimpanan air dalam sel dan turgor sitoplasma serta
protein ensim, sehingga menyediakan kondisi yang sesuai untuk
fotosintesis dan tahap-tahap metabolisme selanjutnya. Turgor sangat
menentukan ketegaran daun, sehingga juga berpengaruh terhadap
intersepsi cahaya.
Menurut
Koch dan Estes (1976) pengaruh utama kalium pada tanaman kentang
adalah mengurangi sukulensi daun, memperbesar umbi, dan dapat menunda
pengguran daun yang mengakibatkan bertambahnya luas daun yang pada
akhirnya meningkatkan hasil. Menurut Supartini 1979, (dalam
Christiningsih 1991) kalium banyak diserap pada fase vegetatif,
sedangkan fase pemasakan serapan K rendah. Serapan K yang tinggi
menunjukkann bahwa K mampu berkompetisi dengan serapan kation lain.
Menurut Madjid (2007) kentang menyerap unsur K melalui 2 mekanisme
yaitu difusi dan aliran massa. Difusi adalah mekanisme yang banyak
digunakan tanaman kentang untuk menyerap kalium sebesar 77,7%.
Unsur
hara lain yang berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman kentang
adalah Nitrogen, Fosfor, Kalsium, Magnesium, dan Belerang.
Nitrogen
dosis tinggi akan merangsang pertumbuhan tajuk dan menunda
pembentukan umbi (Beukema dan Vander Zaag, 1997). Fosfor sangat
penting pada pertumbuhan awal dan pembentukan umbi. Gejala defisiensi
pada umbi tidak memperlihatkan gejala eksternal, tetapi bercak
berwarna karat kecoklatan akan terbentuk dalam umbi dengan pola
radial (Jones et al., 1991). Hooker (dalam Mustofa,
1994), kalsium berfungsi merangsang pertumbuhan dan perkembangan
tepung sari. Apabila kekurangan kalsium maka umbi dari tanaman akan
memperlihatkan nekrosis kecoklatan pada jaringan pembuluh.
1 komentar:
Mantap gan. Terima kasih ilmunya
Posting Komentar