Kamis, 24 Februari 2011

SOMBONG PENYEBAB MASUK NERAKA


Orang-orang kafir kelak akan digiring ke nera jahanam secara berombongan. Takala tiba dipintu neraka, para penjaganya mebuka pintu dan berkata : Pernahkan Rasul-Rasul kalian membacakan ayat-ayat Tuhanmu dan memperingkatkan akan adanya pertemuan hari ini ? Mereka menjawab : Benar, pernah, Namun telah menjadi kepastian akan azab bagi orang-orang kafir. masuklah kalian ke neraka Jahanam dan tinggalah buat selamanya
( QS. Az-Zumar 7 )

Sifat takabbur, congkak, sombong atau arrogan. tidaklah diatur dalam peraturan perundang-undangan bikinan manusia, sehingga bila sifat itu dilakukan seseorang terhadap sesama, terhadap Rasul atau terhadap Allah SWT, maka bukan merupakan tindak pidana atau kriminal. Sehingga jika sifat itu makin marak dilakukan oleh manusi terhadap sesama manusia, tidaklah menjadi suatu yang mengherankan. Terlebih lagi bila seseorang tidak beriman kepada Allah SWT, dirinya merupakan lahan yang subur bagi tumbuh kembangnya sifat itu.
Di samping kurang beriman maka sebab-sebab lain yang menimbulkan sifat arrogansi kepada seseorang antara lain karena merasa ilmu yang dimilikinya lebih dari orang lain. amal ibadahnya lebih banyak, keturunan, kecantikan, kekayaan, kekuasaan, kekuatan, pengikutnya lebih banyak dan lain-lain.
Terhadap manusia yang berlaku sombong, congkak di dunia ini mungkin saja Allah tidak memberikan sanctie namun Allah dan Rasulnya memperingkatkan akan adanya sanctie-sanctie di akhirat kelak yang tidak akan bisa mengelaknya.

Manusia dijadikan Tuhan dari setetes air yang hina. Ia dijadikan dengan cara yang sama dan dikembalikan dengan cara yang sama pula. pantaskah ia berlaku sombong atau congkak, meningat kejadiannya dari benda yang hina itu ?
Oleh karena itu Allah melarang makhluk-Nya untuk berlaku sombong apapun bentuk atau manifestasinya. Baik dalam hati, perbuatan atau perkataan.
Beberapa Peringatan Rasul

Rasulullah Muhammad SAW memperingkatkan agar ummatnya tidak terperosok ke dalam sikap dan tingkah laku yang sombong atau takabbur. karena mereka yang berlaku demikian walaupun ujudnya tidak tampak dimata, namun jika ada terselip di lubuk hatinya, kata Rasulullah, dia tidak akan dapat masuk ke surga. Sabda Rasulullah SAW. : Tidak akan masuk surga orang yang dalam lubuk hatinya terdapat perasaan sombong ( arrogan) walaupun cuma sebesar atom (HR Bukhari Muslim)
Sifat sombong merupakan hijab yang menghalangi hamba menuju surga dan faktor pemisah antara seseorang dengan orang beriman karena akhlak orang mukmin merupakan pintu surga.
Rasulullah mengatakan bahwa di hari Kiamat orang-orang yang sombong akan dikumpulkan, dijadikan pasukan semut-semut lalu digiring ke penjara yang ada di dalam neraka jahannam bernama penjara Bulasa di sana mereka diberi minuman darah dan nanah thinnatil khabai ( kotoran penghuni neraka). Hadits ini berbunyi yang artinya : Orang-orang yang sombong itu kelak di hari Kiamat a-

Maka Khalifah Umar menjawab : Sungguh Allah memuliakan kami hanya dengan Islam. Hanya dengan memeluk dan melaksanakan ajaran islamlah, maka tidak peduli bagiku menanggapi ocehan orang.

Tanda-tanda kesombongan.

Dalam kitab suci Al-Quranul karim, banyak ayat-ayat Allah menyebut kata sombong dan congkak (arrogan)_. Allah menyebutnya dengan sebutan : Al-Mutakabbir dan Al-Mukhtalin Fakhur. Tanda-tandanya itu antara lain :
Ketiadaan Iman, cinta dunia, kufur nikmat, ingkar terhadap kekuasaan Allah, kikir dan berlaku sewenang-wenang telah menyebabkan orang lupa diri dan bisa bertindak seperti Fir'aun. Makhluk Allah apapun ujudnya tidaklah pantas untuk berlaku sombong atau congkak di atas bumi ini. Ilmu, amal, keturunan, pangkat, kecantikan, harta benda yang dimiliki manusia betapapun luas, besar dan tinggi nilainya tidak akan berarti bagi Allah SWT. sedikitpun juga.
kan dihimpun persis seperti semut-semut pria yang diliputi kehinaan dari berbagai penjuru. Lalu mereka digiring ke penjara Bulasa di Neraka, dan mereka dikepung api yang sangat panas. Mulut mereka diberi minuman darah dan nanah dari thinatil khabal yaitu tanah bekas kotoran para penghuni neraka. (HR Qadha'i).
Perlakukan yang baik.

Umar bin Khattab, di zaman Jahiliyah dikenal secara luas, sangat keras dan memusuhi Islam. Dan tentunya mempunyai sifat arrogan. Namun setelah memeluk Islam ia tunduk kepada perintah Allah dan Rasul sampai ia diangkat menjadi Khalifah Amirul Mukminin yang disegani.
Pada saat ia berkunjung ke Syria, ia tidak monopoli naik ontanya, tapi ia bergantian naik ontanya dengan pembantunya secara adil bergiliran. Orang pertama naik onta dalam memulai lawatannya adalah Khalifah Umar, dan pembantunya berjalan kaki sambil memegang tali ontanya. Mereka bergantian setiap tiga mil perjalanan dan setelah 3 mil perjalanan maka Khalifah Umar turun dan pembantunya naik dan ia bejalan sambil menuntun tali ontanya. mereka bergantian secara adil, naik turun sampai mendekati Syria.
Setelah mendekati kota Syria yang kena giliran turun adalah Khalifah Umar, sedang pembantunya giliran naik onta, dari jauh tampak Umar berjalan menuntun ontanya. Gubernur Abu Ubaidah bin Jarah, sewaktu menyambut kunjungan Khalifah Umar kaget. Ia lalu dengan penuh penghormatan, menyampaikan permohonan kepada Khalifah Umar dengan berkata : " Hai Amirul Mukminin, Para tokoh negeri Syam ( Syria) yang terhormat, sudah siap menyambut kedatangan yang Mulia. Maka rasanya kurang patut jika mereka melihat yang Mulia dalam keadaan berjalan kaki "

Drs. H.M.Ridha Ma'aroef - Buletin Dakwah No 25 Thn XXV

Sumber : http://www.fortunecity.com