Oleh : Nurul Fidiyati, SP, M.A
Bahan
organik merupakan salah satu komponen penyusun tanah. Menurut
Kononova, (1966) bahan organik merupakan
suatu sistem yang kompleks dan dinamis, berasal dari sisa tanaman dan
hewan yang terdapat di dalam tanah yang senantiasa mengalami
perubahan bentuk karena dipengaruhi oleh faktor fisik, biologis, dan
kimia. Bahan organik yang ditambahkan ke dalam tanah umumnya dalam
bentuk pupuk kandang, pupuk hijau, kompos dan guano.
Pupuk
kandang merupakan kotoran padat dan cair dari hewan ternak yang
tercampur dengan sisa makanan (Soepardi, 1983). Nilai pupuk kandang ditentukan oleh sumber, cara penanganannya
dan harga hara yang ditambahkan (Thomson dan Troeh, 1979). Selain itu
juga ditentukan oleh komposisi pupuk, yang tergantung dari jenis,
umur, keadaan individu hewan dan jenis makanan yang dikonsumsi hewan
(Jones,1979).
Menurut
Syarief (1990), pupuk kandang memiliki beberapa sifat yang lebih baik
dari pupuk alam yang lainnya antara lain: 1) merupakan humus yang
dapat menjaga/mempertahankan struktur tanah, 2) sebagai sumber hara
N, P, dan K yang amat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan
tanaman, 3) menaikkan daya menahan air, 4) banyak mengandung
mikroorganisme yang dapat mensintesa senyawa-senyawa tertentu
sehingga berguna bagi tanaman.
Penambahan
pupuk kandang ke dalam tanah dapat menjaga stabilitas agregat dan
pori-pori makro yang dibutuhkan untuk infiltrasi sehingga mengurangi
run off dan erosi (Wild, 1994). Pupuk
kandang yang dapat digunakan antara lain adalah kotoran ayam. Menurut
Sujatmaka (1987), menyatakan dibandingkan dengan pupuk kandang
lainnya kotoran ayam paling kaya akan unsur hara. Menurut
Hardjowigeno (1995) bahwa di dalam Kotoran ayam terkandung
unsur-unsur hara seperti N,P, dan K (Tabel 1). Tabel 1. Kadar N, P,
dan K yang terdapat dalam Pupuk Kandang (Hardjowigeno,1995)
Unsur (%) |
Kotoran ayam
|
Kotoran Sapi
|
Kotoran Kuda
|
Kotoran Babi
|
Kotoran Domba
|
Nitrogen (N) |
1,70
|
0,29
|
0,44
|
0.60
|
0,55
|
Phospor (P2O5) |
1,90
|
0,17
|
0,17
|
0,41
|
0,31
|
Kalium (K2O) |
1,50
|
0,35
|
0,35
|
0,13
|
0,15
|
Dari
Tabel 1 dapat terlihat bahwa pupuk kotoran ayam memiliki sumber
kalium terbesar dibandingkan dengan pupuk kandang yang lain yaitu
sebesar 1,50 %.
Selain
itu, dalam pupuk kandang kotoran ayam juga mengandung unsur mikro
seperti seng (Zn), tembaga (Cu), besi (Fe), molybdenum (Mo). Pupuk
kandang kotoran ayam lebih cepat matangnya dari pada pupuk kandang
jenis lainnya (Lingga,1992).
Menurut
Nurlela (1995) kelembaban yang rendah memperkecil mineralisasinya dan
mempersempit depresi nitrat dalam tanah sehingga ketersediaan unsur
hara yang di dapat dalam kotoran ayam lebih cepat diserap dari pada
pupuk kandang lainnya.
Pupuk
kandang kotoran ayam juga dikategorikan berkualitas tinggi dan lebih
cepat tersedia dibandingkan dengan pupuk kandang yang lain serta
merupakan pupuk kandang terkaya, mengandung bahan organik, nitrogen,
fospor, kalium tersedia lebih besar. Pupuk kandang kotoran ayam
merupakan pupuk organik yang cepat terdekomposisi sehingga biasanya
direkomendasikan untuk tanaman yang berumur pendek termasuk tanaman
kentang (Makawi,1982).
1 komentar:
Assalamu'alaikum....
maf bu, saya Mahlil mahasiswa jurusan THP dr UNSYIAH banda Aceh. sy sdng mlkukan penelitian mengenai pemanfaatan kotoran ayam sbg pupuk Bokasi.
jd saya mw minta bantu bahan kepustakaan dari ibu. krn saya msih butuh banyak literatur mengnai kotoran ayam.
Trima ksih banyak krn ibu berkenan membantu saya.
Wassalamu'alaikum...
Posting Komentar